Cintaku di Semugih

21 Oktober 2016 17:07:36 WIB

SIDSemugih-Terpikir untuk bercerita tentang Desa Semugih. Desa ini merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Gunungkidul, tepatnya berada di Kecamatan Rongkop. Perjalanan dari Kota Wonosari mungkin sekitar ± 45 menit ke arah pantai Sadeng Kecamatan Girisubo.

 Pertama menginjakkan kaki di Desa Semugih sekitar setahun yang lalu. Waktu itu sedang musim kemarau, kiri-kanan jalan gersang. Meskipun begitu, tidak mengurangi keterpukauan akan keindahan alamnya. Terinspirasi judul film ‘Cintaku di Kampus Biru’, ‘CINTA’ ku di Semugih sengaja dipilih sebagai judul tulisan ini bukan tanpa alasan.

 Hm, waktu berjalan tak terasa. Banyak kenangan tertoreh di sana, perjuangan, tawa, dan air mata (biar terkesan melow). Berjuang bersama masyarakat untuk menjalankan ‘kapal’ sebuah program pemberdayaan. Dan bersyukur, sampai saat ini melihat dan mengetahui masyarakat masih mau berjuang meskipun pendampingan secara resmi berakhir.

 Salah satu semangat itu ditunjukkan dengan terselenggaranya PENTAS SENI dan PAMERAN PRODUK LOKAL yang diselenggarakan selama 3 hari berturut-turut, pada tanggal 15 – 17 Oktober 2016. Pada acara pembukaan kegiatan, masyarakat mengundang berbagai mitra baik Pemerintah, Pihak Swasta/ Dunia Usaha, maupun Perguruan Tinggi.

 Tidak bisa selama 3 hari itu memang menyaksikan dan mengikuti kegiatan tersebut. Tapi bahagia ketika mendapat cerita dari masyarakat bahwa kegiatan berjalan meriah, dengan banyak pengunjung. Meskipun tidak semua undangan dapat hadir, tapi para undangan sangat antusias ketika mengetahui bahwa berbagai produk yang diolah masyarakat sebagian besar berbahan baku singkong. Mulai dari rengginan, satelit, serta kue kering maupun kue basah. Selain itu, produk-produk olahan lainnya juga berasal dari hasil bumi masyarakat setempat.

 Berdasarkan cerita Ibu Lurah, produk-produk yang dipamerkan laris terjual, termasuk tepung Mocaf (Modified Cassava Flour). Ya, masyarakat Desa Semugih saat ini telah memiliki merk ‘CINTA’, merupakan kependekan dari Cassava INTegration Area

 Produksi singkong Desa Semugih memang melimpah, dapat mencapai angka di atas 6000 ton setiap tahunnya. Kondisi tersebut merupakan potensi lokal yang sangat potensial untuk dikembangkan. Namun selama ini masyarakat setempat belum dapat memanfaatnya dengan baik karena berbagai keterbatasan. Maka Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Desa Semugih bersama pemerintah Desa Semugih mencoba menfasilitasi dengan menyusun dan menjalankan program pengembangan ekonomi lokal berbasis singkong. Melalui program pemberdayaan pemerintah tersebut, BKM sebagai motor penggerak program menfasiliasi berdirinya pabrik pengolahan Cassava. Pabrik tersebut telah mulai beroperasi, masyarakat setempat pun telah dibekali dengan berbagai pelatihan. Channeling program pun telah dimulai, baik dengan pemerintah maupun Perguruan Tinggi.

 Pabrik ini merupakan pengalaman pertama masyarakat dan belum genap setahun beroperasi. Sangat wajar jika masyarakat masih meraba-raba terkait manajemen mulai dari bahan baku hingga pemasaran, dan kondisi belum cukup stabil. Tapi sungguh luar biasa masyarakat Desa Semugih, mungkin bukan masyarakat Gunungkidul kalau mudah menyerah.

Dokumen Lampiran : cinta


Komentar atas Cintaku di Semugih

kelik y 21 Oktober 2016 19:57:05 WIB
Terima kasih sdh online.....ayo dilanjut....tiap hari 1 berita....
Kangyadi 21 Oktober 2016 17:57:37 WIB
Alamat kontaknya belum diedit bos..masih banjarnegara..

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung